makalah teks eksplanasi
Makalah Teks Eksplanasi ”Banjir”
(Tinjauan dari struktur teks dan kaidah
kebahasaan)
Disusun
oleh:
1.
Erin
Silvia Nadia Sari
2.
Fatihatur
Rahmi Azizah
3.
Yulius
Merliansyah
4.
Juliani
Agusrini
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Sekolah Menengah Atas Negeri 2
Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami haturkan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teks
Eksplanasi ”Banjir” (Tinjauan dari struktur teks dan kaidah kebahasaan).
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu, Januari 2016
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teks
eksplanasi sering dipakai dalam karya ilmiah untuk menjelaskan proses
terciptanya sesuatu secara alamiah. Tujuan karangan eksplanasi adalah untuk
menerangkan atau menjelaskan serangkaian proses dari suatu gejala atau fenomena
alam maupun sosial. Contoh : tulisan tentang dampak dari global warning,
tentang proses meletusnya gunung merapi, dan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa
Rumusan masalah yang menjadi pedoman dalam makalah yang berjudul Teks Eksplanasi
”Banjir” (Tinjauan dari struktur teks dan kaidah kebahasaan) adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari teks eksplanasi?
2. Sebutkan dan jelaskan struktur teks
eksplanasi?
3. Apa ciri-ciri dari teks eksplanasi?
4. Sebutkan dan jelaskan kaidah kebahasaan
yang ada pada teks eksplanasi?
1.3 Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari
penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teks
eksplanasi
2. Untuk mengetahui struktur teks eksplanasi
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari teks eksplanasi
4. Untuk mengetahui kaidah kebahasaan yang
ada pada teks eksplanasi
1.4 Tujuan penulisan
Adapun tujuan untuk
penulisan makalah ini ialah:
1.
Menambah wawasan mengenai suatu hal yang
bersifat ilmiah.
2.
Menambah wawasan mengenai proses
terjadinya suatu fenomena.
3. Menambah ilmu
dan mewujudkan generasi muda yang cerdas secara intelektual
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk
menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam maupun fenomena sosial. Teks
eksplanasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa, sehingga
dalam struktur teks eksplanasi terdapat banyak pernyataan sebab akibat.
2.2
Struktur
Teks Eksplanasi
Struktur
yang terdapat dalam sebuah teks
eksplanasi terdiri dari 3 bagian utama yang tersusun dari :
2.2.1
Pertanyataan Umum
Dalam teks eksplanasi, pernyataan umum dapat juga
disebut sebagai bagian pembukaan dari suatu teks. Bagian ini berfungsi untuk
memberikan gambaran awal dari fenomena yang diceritakan lewat teks eksplanasi.
Gambaran yang dimaksud umumnya memberikan definisi atau penjelasan tentang
fenomena yang hendak dibahas. Bahasannya harus bersifat ringkas, jelas, dan
menarik, agar dapat menarik minat pembaca untuk membaca teks sampai tuntas.
2.2.2
Urutan Sebab Akibat
Bagian ini adalah isi dari teks eksplanasi yang memuat
secara mendetail tentang proses keberadaan atau sebab akibat terjadinya suatu
fenomena. Jadi, bagian ini bertanggungjawab untuk menjawab pertanyaan "bagaimana",
yang penjelasannya dapat memberikan jawaban tentang proses terjadinya fenomena
tersebut.
2.2.3
Penutup
Bagian penutup dalam teks eksplanasi berbentuk
interpretasi yang berisikan pertanyaan, tanggapan, atau kesimpulan tentang
topik/proses dari fenomena yang diceritakan. Namun, bagian ini sifatnya
opsional (pilihan), artinya bukan menjadi suatu keharusan untuk dimasukkan
dalam uraian teks eksplanasi.
2.3 Ciri – Ciri
Suatu teks dapat dikatakan sebuah teks ekplanasi jika memiliki ciri – ciri seperti berikut :
1. Memuat informasi – informasi fakta.
2. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.
3. Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal yang dibahas di dalam teks.
4. Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.
2.4
Kaidah
Kebahasaan
2.4.1 Kohesi
Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan
unsur bahasa.
unsur kohesi terbagi atas
dua macam, yaitu unsur leksikal dan unsur gramatikal.
1.
Piranti Kohesi Gramatikal
Merupakan piranti atau
penanda kohesi yang melibatkan penggunaan unsur-unsur kaidah bahasa. Terdiri dari :
a.
Refrensi
Referensi berarti hubungan antara kata dengan benda.
Kata pena misalnya mempunyai referensi sebuah benda yang memiliki tinta
digunakan untuk menu.
b. Substitusi (penggantian)
Penggantian adalah penyulihan suatu unsur wacana
dengan unsur yang lain yang acuannya tetap sama, dalam hubungan antarbentuk
kata, atau bentuk lain yang lebih besar daripada kata.
Contoh: Nurul mengikuti
olimpiade matematika. Ia mewakili Kalimantan Selatan.
c.
Elipsis (penghilangan/
pelepasan)
Elipsis adalah proses penghilangan kata atau satuan-satuan
kebahasaan lain. Contoh: Tuhan selalu memberikan kekuatan, ketenangan, ketika saya
menghadapi saat- saat yang menentukan dalam penyusunan skripsi ini.
(Saya mengucapkan) terima kasih Tuhan
d.
Konjungsi (kata sambung)
Konjungsi termasuk salah satu jenis kata yang
digunakan untuk menghubungkan kalimat. (setelah, atau,
dan, ketika, demikian, kemudian) Contoh : Ani memberikan sambutan di Kantor Walikota Balikpapan.
Setelah itu dia akan berkunjung ke Pulau Kumala.
2.
Piranti Kohesi Leksikal
adalah
kepaduan bentuk sesuai dengan kata
a.
Reiterasi (pengulangan)
Reiterasi merupakan cara untuk
menciptakan hubungan yang kohesif.
Jenis-jenis reiterasi itu
meliputi:
Contoh:
Buah Apel adalah salah satu buah yang sangat tidak diragukan
kelezatan rasanya. Buah Apel memiliki kandungan vitamin, mineral dan unsur lain
seperti serat, fitokimian, baron, tanin, asam tartar, dan lain sebagainya.
b. Kolokasi
Suatu hal yang selalu berdekatan atau berdampingan dengan yang lain,
biasanya diasosiasikan sebagai kesatuan.
Contoh:
UUD 1945 dan Pancasila.
Ada ikan ada air.
2.2.2
Konjungsi
Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal.
Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal.
a.
Konjungsi
eksternal
Merupakan
konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di
dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal
mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau),
perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah,
sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena,
sebab, jika, walaupun, meskipun).
Contoh:
Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas.
Contoh:
Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti.
Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas.
b.
Konjungsi
internal
Merupakan
konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua
klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga dapat dibagi
ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: *selain itu, di
samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi,
sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama,
kedua … , kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya,
sebagai akibat, jadi, hasilnya).
Contoh:
Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas. Akan tetapi, teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi eksternal.
Contoh:
Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas. Akan tetapi, teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi eksternal.
2.2.3
Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif (tidak ada yang
berkedudukan sebagai predikat), misalnya: bayi sehat, pisang
goreng,sangat enak, sudah lama sekali, dan dewan perwakilan rakyat. Macam-macam
Frase Nominal, frase Verbal, frase Bilangan, frase Keterangan.
a.
Frase Nominal
Frase yang
memiliki distributif yang sama dengan kata nominal.
Misalnya:
baju baru, rumah sakit
b.
Frase Verbal
Frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan
golongan kata verbal.
Misalnya: akan berlayar
c.
Frase
Bilangan
Frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata
bilangan.
Misalnya: dua butir telur, sepuluh keping
d.
Frase
Keterangan
Frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata
keterangan.
Misalnya:
tadi pagi, besok sore
e.
Frase Depan
Frase yang terdiri dari kata depan sebagai penanda,
diikuti oleh kata atau frase sebagi aksinnya.
Misalnya:
di halaman sekolah, dari desa
2.2.4
Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
suatu makna, konsep proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang
tertentu. Ada dua macam istilah:
a.
Istilah khusus
Istilah khusus adalah kata yang pemakaiannya dan maknanya terbatas
pada suatu bidang tertentu, misalnya cakar ayam (bangunan), agregat (ekonomi);
sedangkan
b.
Istilah umum
Istilah
umum ialah kata yang menjadi unsur bahasa umum. misalnya: ambil alih, daya guna,
kecerdasan, dan tepat guna merupakan istilah umum, sedangkan radiator,
pedagogi, androgogi, panitera. sekering, dan atom merupakan istilah khusus.
Banjir
Banjir termasuk
dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat
menimbulkan kerusakan. Dalam pengertian sederhana, banjir adalah luapan air
dalam jumlah besar yang menerjang dan menggenangi suatu daerah. Peristiwa
meluapnya air tersebut masuk ke kawasan pemukiman yang dihuni manusia akibat
sungai tidak mampu lagi menampungnya. Suatu daerah disebut banjir jika air
dalam jumlah banyak menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan, secara
hidrologis ada dua definisi tentang "banjir", yakni; setiap
aliran air yang merusak harta benda, ternak ,dan tanaman; dan setiap kondisi
permukaan (level) air yang melebihi batas normal.
Terjadinya
banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam tersebut dapat berupa curah hujan tinggi, letak daerah lebih rendah
dari permukaan laut, dan daerah yang terletak pada suatu cekungan yang
dikelilingi perbukitan di mana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya
pasang naik air laut. Sedangkan, faktor manusia yang menjadi penyebab banjir
yaitu kegiatan penggundulan hutan dan sampah yang dibuang secara sembarang.
Sampah yang dibuang sembarang dapat menyebabkan saluran air atau sungai
tersumbat sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air.
Banjir dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Banyak sekali harta benda
yang rusak karena terendam banjir. Sarana dan prasarana rusak porak-poranda
sehingga tak bisa digunakan lagi. Bahkan, nyawa manusia melayang sia-sia
diterjang oleh banjir. Pada saat banjir, masyarakat mudah terserang penyakit
akibat genangan air yang kotor. Persawahan dan perkebunan menjadi rusak berat
yang dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Kondisi ini selanjutnya membuat
masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan makanan.
Oleh sebab itu,
kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk mencegah terjadinya banjir.
Menjaga lingkungan tetap lestari menjadi tugas utama kita semua. Kerusakan alam
harus segera dihentikan akibat ulah manusia. Hutan yang gundul harus segera
kita hijaukan kembali. Mari kita biasakan diri untuk membuang sampah pada
tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Demi
keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
2.5 Menganalisis struktur
teks eksplanasi
No
|
Struktur
teks
|
Kalimat
dalam teks
|
1.
|
Pernyataan
umun
|
Banjir termasuk dalam salah satu gejala alam
yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kerusakan. Dalam
pengertian sederhana, banjir adalah luapan air dalam jumlah besar yang
menerjang dan menggenangi suatu daerah. Peristiwa meluapnya air tersebut
masuk ke kawasan pemukiman yang dihuni manusia akibat sungai tidak mampu lagi
menampungnya. Suatu daerah disebut banjir jika air dalam jumlah banyak
menutupi sebagian besar daerah yang luas. Sedangkan, secara hidrologis ada
dua definisi tentang "banjir", yakni; setiap aliran air yang
merusak harta benda, ternak ,dan tanaman; dan setiap kondisi permukaan
(level) air yang melebihi batas normal.
|
2.
|
Urutan
sebab-akibat
|
Terjadinya
banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam tersebut dapat berupa curah hujan tinggi, letak daerah lebih
rendah dari permukaan laut, dan daerah yang terletak pada suatu cekungan yang
dikelilingi perbukitan di mana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya
pasang naik air laut. Sedangkan, faktor manusia yang menjadi penyebab banjir
yaitu kegiatan penggundulan hutan dan sampah yang dibuang secara sembarang.
Sampah yang dibuang sembarang dapat menyebabkan saluran air atau sungai
tersumbat sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air.
|
3.
|
Urutan
sebab-akibat
|
Banjir dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Banyak sekali harta
benda yang rusak karena terendam banjir. Sarana dan prasarana rusak
porak-poranda sehingga tak bisa digunakan lagi. Bahkan, nyawa manusia melayang
sia-sia diterjang oleh banjir. Pada saat banjir, masyarakat mudah terserang
penyakit akibat genangan air yang kotor. Persawahan dan perkebunan menjadi
rusak berat yang dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Kondisi ini
selanjutnya membuat masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan
makanan.
|
4.
|
Penutup
|
Oleh sebab
itu, kita sebagai manusia hendaknya menjaga alam untuk mencegah terjadinya
banjir. Menjaga lingkungan tetap lestari menjadi tugas utama kita semua.
Kerusakan alam harus segera dihentikan akibat ulah manusia. Hutan yang gundul
harus segera kita hijaukan kembali. Mari kita biasakan diri untuk membuang
sampah pada tempatnya. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang
kapan lagi. Demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
|
2.6 Analisis Kaidah
kebahasaan pada teks
No
|
Struktur
kebahasaan
|
Kalimat
dalam teks
|
1
|
Konjungsi
Eksternal
a. Penambahan
b. Sebab-Akibat
Konjungsi Eksternal
a. Penambahan
|
1.
Banjir
termasuk dalam salah satu gejala alam yang mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan kerusakan
2.
Dalam
pengertian sederhana, banjir adalah luapan air dalam jumlah besar yang
menerjang dan menggenangi suatu daerah.
1.
Banyak
sekali harta benda yang rusak karena terendam banjir.
2.
Kondisi
ini selanjutnya membuat masyarakat dilanda kelaparan karena kekurangan bahan
makanan.
1.
Terjadinya
banjir dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.
2.
Sedangkan,
faktor manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu kegiatan penggundulan hutan
dan sampah yang dibuang secara sembarang
|
2
|
Kohesi
Kohesi Gramatikal
a. Pengacuan
|
Terjadinya banjir dapat
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam
tersebut dapat berupa curah hujan tinggi, letak daerah lebih rendah dari
permukaan laut, dan daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi
perbukitan di mana jalan keluarnya air yang sempit, serta adanya pasang naik
air laut. Sedangkan, faktor manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu
kegiatan penggundulan hutan dan sampah yang dibuang secara sembarang. Sampah
yang dibuang sembarang dapat menyebabkan saluran air atau sungai tersumbat
sehingga mengakibatkan terjadinya luapan air.
|
3
|
Frasa
a.
Frasa depan
|
a.
Peristiwa
meluapnya air tersebut masuk ke kawasan pemukiman yang dihuni manusia
akibat sungai tidak mampu lagi menampungnya
|
4
|
Istilah
a.
Istilah khusus
b.
Istilah umum
|
a.
Sedangkan,
secara hidrologis ada dua definisi tentang "banjir",
yakni; setiap aliran air yang merusak harta benda, ternak ,dan tanaman;
dan setiap kondisi permukaan (level) air yang melebihi batas normal.
b.
Sedangkan,
faktor manusia yang menjadi penyebab banjir yaitu kegiatan penggundulan
hutan dan sampah yang dibuang secara sembarang.
a.
|
Komentar
Posting Komentar